Tolongshareya – Sahabat tolongshareya, Otak merupakan salah satu organ yang sangat penting dan menakjubkan dalam tubuh manusia. Organ ini berfungsi untuk mengendalikan sistem syaraf pusat agar tubuh bisa bekerja dengan normal. Otak menjadi kajian yang menarik bagi peneliti. Yang cukup menghebohkan ialah penemuan tentang adanya titik Tuhan (God Spot) dalam di otak manusia. Apakah yang dimaksud dengan God Spot atau titik Tuhan tersebut?
Para ilmuan pakar syaraf dari Universitas California San Diego, yang diketuai oleh Dr Ramachandran pada tahun 1997 melakukan sebuah peneilitian yang disebut God Spot atau God Module. God Spot ialah salah satu titik di dalam otak manusia yang berhubungan dengan Tuhannya. Dengan kata lain, terdapat syaraf kecil di dalam otak manusia yang dapat merespon dari aspek agama dan Ketuhanan.
Dikatakan juga bahwa syaraf tersebut akan menjadi lebih utuh apabila dirangsang untuk mengingat Tuhan. Menurut ahli syaraf, sayaraf ini sangat unik karena tidak teraliri darah sepanjang hari namun tidak mati. Syaraf ini hanya butuh darah dua sampai empat detik saja sebanyak lima kali sehari. Syaraf ini seperti chip atau module yang ditanam Tuhan dalam otak manusia untuk mendeteksi dengan hal-hal yang berhubungan dengan spiritual dan ilmu yang datangnya langsung dari sang pencipta.
Dan sebaliknya jika syaraf ini tidak aktif makan akan sulit bagi orang-orang untuk menerima moral atau etika apalagi spriritual. Maka jika seseorang melangkahkan kaki ke masjid dan ada perasaan menghambakan diri, serta perasaan ingin menjunjung Tuhannya mengisi hati mereka, maka ilmuan tersebut mengatakan bahwa itulah tindakan God Spot atau pusat spiritual yang terkandung dalam otak manusia yang mengarahkan mereka berbuat demikian.
Para ilmuan mengatakan bahwa Tuhan meletakkan syaraf God Spot di dalam otak manusia, karena hal itu merupakan piilihan-Nya sebagai salah satu cara agar terhubung dengan hamba-Nya. Dengan kata lain, adanya titik Tuhan dalam otak manusia, membuat manusia bisa berhubungan langsung dengan Tuhannya. Dan Manusia sebagai hamba, dapat mengembangkan lagi syaraf ini, jika mengenal dan memahami sang penciptanya.
Terjadi perdebatan tentang penemuan ini. Perdebatan tidak saja terjadi di kalangan ilmuan, tetapi kelompok non muslim yang pada dasarnya menentang pendapat tersebut karena pada dasarnya menurut mereka, Tuhan ialah personal yang berada diluar diri mereka. Namun bagaimana menurut pandangan Islam?
Dalam hal ini Agama Islam memandang bahwa Allah SWT sang pencipta otak tidak mungkin berada di dalam otak ini sendiri. Karena jelas bahwa keberadaan Allah diatas Arsy , langit ke tujuh. Seperti dalam firman Allah yang artinya “Yaitu (Rabb) yang beristiwa menetap tinggi diatas Asry” (QS.Thoha: 5)
Serta dijelaskan pula dalam QS: Yunus Ayat: 3 yang artinya : “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ´Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa´at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS: Yunus Ayat: 3)
Ayat-ayat dan hadist seputar keberadaan Allah sangat banyak sekali, meskipun begitu Allah memberitahukan bahwa Dia bersama hambanya dimana saja. Dan Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang melainkan Allah lah yang keempatnya. Begitu juga tidak ada pembicaraan rahasia antara lima orang, kecuali Allah lah yang keenamnya. Bahkan Allah juga menyebutkan, akan ketinggiannya berada di atas Arsy, akan tetapi Allah tetap bersama hamba-hamba-Nya seperti dalam firman Allah yang artinya
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari. Kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langitdan apa yang naik ke sana. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. (Al Hadid:4)
Namun kata Bersama Kami bukan berarti Allah menyatu dengan Makhluk tetapi bersama hambanya dengan ilmu-Nya. Dan Allah SWT yang berada di atas Arsy juga melihat segala sesuatu yang terjadi pada hambanya serta tidak akan ada yang tersembunyi sedikitpun dari dari pandangan Allah SWT.
Maka sudah jelas bahwa menurut pandangan Islam sudah jelas bahwa Allah SWT berada dan bersemayam di Arsy-Nya di langit ke tujuh dan bukanlah di otak manusia. Dan dengan kuasanya Allah mengetahui apa yang terjadi di langit dan di bumi serta tidak ada satupun yang luput dari pandangan Allah SWT.
Dan sebaliknya jika syaraf ini tidak aktif makan akan sulit bagi orang-orang untuk menerima moral atau etika apalagi spriritual. Maka jika seseorang melangkahkan kaki ke masjid dan ada perasaan menghambakan diri, serta perasaan ingin menjunjung Tuhannya mengisi hati mereka, maka ilmuan tersebut mengatakan bahwa itulah tindakan God Spot atau pusat spiritual yang terkandung dalam otak manusia yang mengarahkan mereka berbuat demikian.
Para ilmuan mengatakan bahwa Tuhan meletakkan syaraf God Spot di dalam otak manusia, karena hal itu merupakan piilihan-Nya sebagai salah satu cara agar terhubung dengan hamba-Nya. Dengan kata lain, adanya titik Tuhan dalam otak manusia, membuat manusia bisa berhubungan langsung dengan Tuhannya. Dan Manusia sebagai hamba, dapat mengembangkan lagi syaraf ini, jika mengenal dan memahami sang penciptanya.
Terjadi perdebatan tentang penemuan ini. Perdebatan tidak saja terjadi di kalangan ilmuan, tetapi kelompok non muslim yang pada dasarnya menentang pendapat tersebut karena pada dasarnya menurut mereka, Tuhan ialah personal yang berada diluar diri mereka. Namun bagaimana menurut pandangan Islam?
Dalam hal ini Agama Islam memandang bahwa Allah SWT sang pencipta otak tidak mungkin berada di dalam otak ini sendiri. Karena jelas bahwa keberadaan Allah diatas Arsy , langit ke tujuh. Seperti dalam firman Allah yang artinya “Yaitu (Rabb) yang beristiwa menetap tinggi diatas Asry” (QS.Thoha: 5)
Serta dijelaskan pula dalam QS: Yunus Ayat: 3 yang artinya : “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ´Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa´at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS: Yunus Ayat: 3)
Ayat-ayat dan hadist seputar keberadaan Allah sangat banyak sekali, meskipun begitu Allah memberitahukan bahwa Dia bersama hambanya dimana saja. Dan Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang melainkan Allah lah yang keempatnya. Begitu juga tidak ada pembicaraan rahasia antara lima orang, kecuali Allah lah yang keenamnya. Bahkan Allah juga menyebutkan, akan ketinggiannya berada di atas Arsy, akan tetapi Allah tetap bersama hamba-hamba-Nya seperti dalam firman Allah yang artinya
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari. Kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya, apa yang turun dari langitdan apa yang naik ke sana. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. (Al Hadid:4)
Namun kata Bersama Kami bukan berarti Allah menyatu dengan Makhluk tetapi bersama hambanya dengan ilmu-Nya. Dan Allah SWT yang berada di atas Arsy juga melihat segala sesuatu yang terjadi pada hambanya serta tidak akan ada yang tersembunyi sedikitpun dari dari pandangan Allah SWT.
Maka sudah jelas bahwa menurut pandangan Islam sudah jelas bahwa Allah SWT berada dan bersemayam di Arsy-Nya di langit ke tujuh dan bukanlah di otak manusia. Dan dengan kuasanya Allah mengetahui apa yang terjadi di langit dan di bumi serta tidak ada satupun yang luput dari pandangan Allah SWT.
Semoga pengetahuan ini dapat menambah wawasan sahabat tolongshareya dan semoga dapat meningkatkan Ketaqwaan kepada ALLAH SWT. Hanya Allah yang maha tahu sebenarnya.
Sumber : infoyunik.com
0 Response to "Inilah Penjelasan Tentang Titik Tuhan dalam Otak Manusia"
Post a Comment